Pendirian Masjid dan Universitas al-Azhar
Sejarah pendirian Universitas al-Azhar dimulai ketika al-Qahira (Kairo) ditaklukkan oleh pasukan Fatimiyah pada 969 M. Setelah penaklukkan, Jenderal Fatimiyah, Jauhari al-Siqilli kemudian membangun sebuah masjid yang dikenal dengan nama awal Jami’ al-Qahira (Masjid Kairo).
Pembangunan masjid ini memakan waktu hampir dua tahun dan pertama kali digunakan untuk sholat pada 7 Ramadhan 361 H/22 Juni 972 M.
Jami’ al-Qahira mempunyai satu menara dan luasnya mencapai setengah Masjid al-Azhar pada masa sekarang. Seiring berjalannya waktu kompleks masjid itu berganti nama menjadi al-Azhar, berasal dari julukan Fatimah al-Zahra, putri nabi dan istri Ali ibn Abu thalib. Sejak saat itu, Jami’ al-Qahira lebih dikenal dengan nama al-Azhar dan menjadi salah satu dari masjid-masjid paling dikenal di dunia.
Al-Azhar mulai membuka kegiatan akademis dan skolastiknya pada tahun 975 M, masih pada masa Khalifah al-Muizz. Pada waktu itu Qadi Abu Hasan Ali ibn Al-Numan al-Qayrawani sedang duduk di halaman al-Azhar sambil membaca Kitab al-Iqtisar (kitab fiqh Syi’ah) yang ditulis oleh ayahnya, Abu Hanifah al-Numan. Ketika sedang membaca kitab itu, terbersit sebuah gagasan untuk menjadikan al-Azhar pusatstudi. Kemudian atas restu khalifah, keluar al-Numab membentuk elit intelektual Fatimiyahh dan menjadi guru pertama di al-Azhar.
Komentar
Posting Komentar